Welcome, Guest
You have to register before you can post on our site.

Username
  

Password
  





Search Forums

(Advanced Search)

Forum Statistics
» Members: 1,968
» Latest member: JamesSoact
» Forum threads: 694
» Forum posts: 4,119

Full Statistics

Online Users
There are currently 74 online users.
» 0 Member(s) | 73 Guest(s)
Applebot

Latest Threads
Pemberhentian layanan Ema...
Forum: Pertanyaan, Saran Dan Kritik
Last Post: alien
Monday, 25 July 2022, 11:56
» Replies: 0
» Views: 1,479
Pencegahan Penyebaran Cov...
Forum: Ramah Tamah
Last Post: fajarsunan
Thursday, 29 July 2021, 14:52
» Replies: 0
» Views: 2,251
5 Penyebab Rambut Rontok
Forum: Dokter Umum
Last Post: reguso
Thursday, 09 April 2020, 14:50
» Replies: 4
» Views: 10,358
Lowongan Kerja Manager Pe...
Forum: Bursa Kerja
Last Post: Sharah Anggraeni
Friday, 04 October 2019, 11:23
» Replies: 0
» Views: 3,750
Seminar Masalah dan Pence...
Forum: Informasi
Last Post: fajarsunan
Thursday, 05 September 2019, 10:04
» Replies: 1
» Views: 5,669
kursus kecantikan di jaka...
Forum: Promosi
Last Post: kevhill
Thursday, 10 January 2019, 11:01
» Replies: 3
» Views: 9,192
MediPlus Batam mencari do...
Forum: PPDS & Spesialis
Last Post: mediplusbatam
Saturday, 29 September 2018, 14:10
» Replies: 0
» Views: 4,146
Kualitas Dokter Umum di I...
Forum: Dokter Umum
Last Post: JamesWiguna
Wednesday, 15 August 2018, 14:46
» Replies: 1
» Views: 6,020
Pemerintah Anak Tirikan D...
Forum: Dokter Umum
Last Post: JamesWiguna
Wednesday, 15 August 2018, 14:45
» Replies: 2
» Views: 7,400
Mau Kemana abis Lulus Dok...
Forum: Mahasiswa & Preklinik
Last Post: dermia22
Wednesday, 25 July 2018, 16:11
» Replies: 80
» Views: 127,893

 
  USM FK unisba
Posted by: ariaenggar - Tuesday, 06 April 2010, 11:00 - Forum: Informasi - No Replies

maaf kalo saya bukan dokter.

ada yang punya naskah soal USM kedokteran unisba tahun kemarin ga?
kalo ada bagi-bagi tolong ya. thx

Print this item

  Workshop ortopedi:MANAGEMENT ON EXTREMITY INJURY:SPLINT,STRAP,CAST&SKIN TRACTION
Posted by: msa51 - Friday, 02 April 2010, 13:19 - Forum: Informasi - Replies (2)

Panitia Pelantikan Lulusan Dokter (PLD) FKUI 2010
Mempersembahkan

MANAGEMENT ON EXTREMITY INJURY: SPLINTING, STRAPPING, CAST &
SKIN TRACTION
Untuk Dokter Umum

Gedung A RSCM lt.8
Jl. Salemba Raya 6 Jakarta
Minggu, 11 April 2010


OVERVIEW
Pengetahuan terkini dan ketrampilan dalam penanganan awal kasus cedera ekstremitas baik pada kasus kecelakaan lalulintas atau cedera olah raga merupakan modal dasar bagi dokter umum sebagai garda terdepan pelayanan kesehatan. Oleh karena itu, kami menyelenggarakan seminar dan workshop mengenai Penanganan pada Cedera Ekstremitas.

MATERI
Seminar
Trauma pada Ekstremitas
Cedera Olahraga (Sport Injury)
Tatalaksana Cedera Ekstremitas
Tehnik Aplikasi Gips dan Skin Traction pada Cedera Ekstremitas


Workshop
CEDERA EKSTREMITAS ATAS
Dorsal Forearm Splint
Volar Forearm Splint
Upper arm Splint
U-Slab Splint

CEDERA EKSTREMITAS BAWAH
Dorsal Leg Splint
Dorsal Thigh Splint
Lower Leg Cast
Skin Traction

CEDERA OLAH RAGA
Tapping-Strapping pada cedera lutut, pergelangan kaki, pergelangan tangan dan jari

PEMBICARA
Staf Pengajar Departemen
Orthopedi dan Traumatologi FKUI/RSCM

Dr. Bambang Gunawan, Sp.OT(k)
DR. Dr. Andri Lubis, Sp.OT(k)
DR. Dr. Ismail, Sp.OT(k)


PROGRAM

Materi Waktu Jam
Pembukaan 10 ? 08.00-08.15
Trauma pada Ekstremitas 30? 08.15-08.50
Sport Injury 30? 08.50-09.25
Tanya jawab 20? 09.25-09.45
Coffee break 15? 09.45-10.00
Tatalaksana Cedera ekstremitas 30? 10.00-10.35
Aplikasi gips dan Skin Traction pada cedera ekstremitas 60? 10.35-11.35
Tanya jawab 20? 11.35-11.55
ISHOMA 55? 11.55-12.50
Workshop 240? 12.50-16.50
Penutup dan Kesimpulan 15? 16.50-17.05


FASILITAS
Seminar Kit & Makalah
Sertifikat Akreditasi IDI (Maksimal 10 SKP)

BIAYA
Early bird (23 Januari - 01 Maret 2010) Rp 1.050.000,-
Late bird (02 Maret ? 05 April 2010) Rp 1.200.000,-

PENDAFTARAN
Langsung via Mba Mimin, Ruang Senat Mahasiswa FKUI lt.2, Jalan Salemba no. 6, Jakarta Pusat
telp. (021) 3920249
atau
Via tranfer ke rekening BCA 4671250146 a/n Nicko Perdana . Bukti pembayaran dapat dikirimkan melalui email
[email protected]

Untuk informasi lebih lanjut dan Pendaftara via transfer, silahkan menghubungi
M. Syah Abdaly, S.Ked 0852 1725 1987
Arif Nugraha, S.Ked 081386788389

Print this item

  salam kenal^^
Posted by: diazepam45 - Tuesday, 30 March 2010, 17:51 - Forum: Selamat Datang - No Replies

halo salam kenal, saya anak baru, mohon bantuannya ya Big Grin

Print this item

  Harga Obat dan Kecurigaan Komisi Dokter
Posted by: Jangle - Monday, 29 March 2010, 22:56 - Forum: Bincang - Replies (1)

[Image: 269722.jpg]


[justify]Belakangan ini di media massa banyak dibahas mengenai harga obat yang mahal di Indonesia. Teman saya mendapat resep antibiotik yang harga obatnya ternyata jauh lebih mahal dari emas. Untuk satu gram obat tersebut dia harus membayar Rp 300.000, padahal dia membutuhkan suntikan dua kali satu gram setiap hari. Obat tersebut memang obat paten.

Namun juga diberitakan bahwa dokter kurang berminat menuliskan resep obat generik yang sebenarnya manfaatnya sama dengan obat paten tetapi harganya jauh lebih terjangkau.

Sampai sekarang saya minum obat penurunan kolesterol generik yang harganya hanya Rp 500, padahal harga obat patennya sepuluh kali lipat lebih. Sebagai pegawai swasta yang gajinya hanya Rp 2,5 juta sebulan dalam pengobatan saya amat bergantung pada obat generik. Saya rasa cukup banyak orang yang kemampuannya serupa saya karena itu kami amat berharap kepedulian dokter pada kemampuan kami dalam membeli obat.

Dalam pemberitaan , ternyata obat generik banyak yang tak ada di pasar. Katanya karena harga yang ditetapkan pemerintah lebih rendah dari ongkos produksi. Saya agak heran membaca berita tersebut karena pada bayangan saya tentu telah ada komunikasi yang baik antara produsen obat generik (kebanyakan merupakan Badan Usaha Milik Negara) dengan pemerintah. Jika memang kondisinya seperti itu, saya kira harus segera diperbaiki agar masyarakat dapat menikmati obat generik.

Masalah lain yang jadi sorotan adalah hubungan dokter dan perusahaan obat. Tampaknya ada kecurigaan masyarakat bahwa dokter menerima komisi dari perusahaan obat. Jika ini terjadi, sungguh memalukan karena ini berarti dokter menikmati komisi, sedangkan yang membayar adalah orang yang sedang menderita, yaitu orang yang sedang sakit.

Apakah dokter sampai hati menikmati komisi tersebut. Mohon penjelasan dokter bagaimana sebenarnya kejadian di layanan kesehatan kita. Apakah hal yang sama juga terjadi di negara lain? Saya masih punya keyakinan sebagian dokter di Indonesia masih punya hati nurani dan akan menolong pasien yang mempunyai dana terbatas.

Saya juga merasa terharu atas keyakinan Anda tentang dokter Indonesia. Saya sendiri juga meyakini sebagian besar dokter masih menjalankan praktik kedokteran dengan menjunjung tinggi sumpah dan etika kedokteran. Saya mengenal cukup banyak sejawat saya para dokter yang membebaskan honor mereka karena pasiennya kurang mampu.

Bahkan juga ada yang membelikan obat yang diperlukan. Namun, jumlah dokter di Indonesia sekarang ini sekitar 80.000 orang. Dari jumlah sebanyak itu, kemungkinan ada dokter yang nakal.

Sudah merupakan kewajiban profesi dokter untuk membina dan mengawasi anggotanya agar dapat melayani masyarakat dengan mengutamakan kepentingan masyarakat di atas kepentingan pribadi.

Obat di negeri kita dapat dibagi tiga macam, yaitu obat paten, obat generik, dan obat generik bermerek. Obat paten adalah obat yang ditemukan melalui penelitian. Biaya penelitian untuk menemukan suatu obat baru amatlah mahal. Penelitian untuk menemukan obat baru juga lama. Sering kali dari sekitar 20 kandidat obat baru, hanya satu yang berhasil dikembangkan menjadi obat baru yang bermanfaat dan aman digunakan.

Karena itu, dapat dipahami jika perusahaan yang melakukan penelitian mematenkan obat barunya sehingga dapat dijual secara monopoli tak boleh ditiru. Dengan demikian, biaya penelitian akan dapat dikembalikan selama masa paten tersebut.

Biasanya jika masa paten sudah selesai, harga obat akan turun karena biaya penelitian sudah kembali. Obat tersebut juga bebas untuk ditiru sehingga dapat dibuat obat generiknya. Harga obat generik jauh lebih murah daripada obat paten karena produsen obat generik tak melakukan penelitian yang membutuhkan biaya tinggi tersebut.

Harga kebanyakan obat generik hanya sepersepuluh obat paten. Dengan demikian, masyarakat dapat menggunakan obat yang bermanfaat dengan harga terjangkau. Pemerintah mewajibkan penggunaan obat generik di institusi pelayanan kesehatan pemerintah agar masyarakat dapat menggunakan obat yang bermutu dengan harga terjangkau.

Dewasa ini juga timbul wacana seharusnya pemerintah juga mewajibkan penggunaan obat generik di layanan kesehatan swasta, misalnya, di pelayanan rawat inap kelas tiga yang biasanya ditempati oleh pasien yang kurang mampu.

Obat generik dibuat kemasannya sederhana dan produsennya juga mendapat keuntungan yang tipis. Namun karena penggunaan banyak, keuntungan lumayan. Harga obat generik, seperti Anda kemukakan, dikendalikan pemerintah. Sudah tentu harga yang ditetapkan pemerintah tidak menjadikan produsen obat generik merugi. Jadi memang perlu komunikasi dan kesepakatan antara pemerintah dan produsen obat generik.

Bagaimana dengan obat generik bermerek? Obat ini harganya antara harga obat generik dan obat paten. Namun sayangnya, di negeri kita obat generik bermerek harganya lebih mendekati obat paten ketimbang obat generik. Memang obat generik bermerek mungkin kemasannya lebih canggih dan perlu biaya pemasaran untuk memperkenalkan obat tersebut. Biaya pemasaran obat biasanya tidaklah sedikit.

Dokter dan produsen obat

Hubungan dokter dan perusahaan farmasi telah dibahas oleh profesi kedokteran (IDI) dan profesi kefarmasian. Telah ada etika pemasaran obat dan juga tata cara hubungan dokter farmasi yang tidak boleh memberatkan pasien. Di Indonesia dan juga di negara lain, perusahaan farmasi mensponsori pertemuan-pertemuan yang dilakukan oleh profesi kedokteran. Dengan cara ini, kedua pihak diuntungkan. Perusahaan farmasi mengeluarkan biaya yang lebih efisien jika mensponsori pertemuan ilmiah dokter daripada mengadakan sendiri.

Sementara profesi kedokteran juga diuntungkan karena dengan adanya sponsor tersebut, biaya penyelenggaraan pertemuan ilmiah menjadi lebih ringan. Akibatnya, biaya yang harus dibebankan kepada peserta menjadi lebih murah.

Namun sudah tentu perusahaan farmasi tidak boleh membiayai keluarga peserta pertemuan ilmiah untuk berwisata misalnya. Dokter tidak boleh mendapat komisi dari perusahaan farmasi. Jika ini diketahui, dokter yang bersangkutan akan mendapat sanksi.

Bagaimana menurunkan beban masyarakat untuk biaya berobat? Obat merupakan salah satu komponen biaya yang harus dibayar oleh orang sakit di samping honor dokter, pemeriksaan penunjang, dan biaya rumah sakit. Jika kita ingin meringankan beban masyarakat, keseluruhan biaya ini perlu ditinjau kembali dan masyarakat mendapat informasi yang terbuka mengenai beban yang harus ditanggung mereka.

Namun, salah satu cara yang dapat menurunkan biaya kesehatan adalah jaminan sosial, termasuk jaminan kesehatan. Mudah-mudahan pelaksanaan jaminan sosial masyarakat akan segera dapat diwujudkan, termasuk jaminan biaya kesehatan.

Dr Samsuridjal Djauzi[/justify]

Sumber : Kompas

Print this item

  Memerangi TB dengan ISTC
Posted by: Jangle - Monday, 29 March 2010, 22:52 - Forum: Bincang - No Replies

[justify]Salah satu masalah kesehatan terbesar di Indonesia adalah Tuberkulosis atau dikenal juga dengan TB. Hingga tahun 2010 ini, Indonesia masih menjadi negara dengan jumlah penderita TB tertinggi yakni menempati peringkat 3 dunia.

Untuk penanganan tuberkulosis, saat ini telah dibuatkan standar internasional yang disebut ISTC atau International Standard for Tuberkulosis Care. Ini merupakan sebuah standar prosedur tatalaksana tuberkulosis dalam proses diagnosis, pengobatan, kepatuhan berobat, peran pencegahan, serta tatalaksana khusus TB dan HIV serta Hepatitis yang muncul bersamaan.

Penanganan TB atau diduga TB di manapun di dunia seharusnya sama, yaitu diagnosis sedini mungkin, cepat dan akurat. Penerapan terapinya dilakukan dengan paduan obat baku yang telah terbukti efektif bersama dengan terapi penunjang dan pengawasan memadai serta pemantauan respon pengobatan ditambah tanggung jawab untuk melindungi masyarakat dari risiko tertular penyakit.

Diagnosis ISTC sendiri memiliki 6 standar :

1. Untuk diagnosis TB versi ISTC dijabarkan bahwa pada setiap orang dengan batuk berdahak selama 2-3 minggu atau lebih yang tak jelas penyebabnya, harus dievaluasi untuk tuberkulosis. Khusus untuk anak-anak selain gejala batuk, harus diperhatikan gejala di mana berat badan sang anak sulit naik dalam waktu kurang lebih 2 bulan terakhir atau adanya gizi buruk pada anak.

2. Semua pasien baik dewasa, remaja dan anak yang diduga menderita TB paru harus menjalani pemeriksaan dahak di bawah pantauan mikroskop minimal 2 kali yang diperiksa di laboratorium yang kualitasnya terjamin. Jika memungkinkan, paling tidak satu sampel pemeriksaan harus berasal dari dahak pagi hari.

3. Diagnosis menjabarkan bahwa semua pasien baik dewasa, remaja dan anak yang diduga menderita TB esktra paru. Sampel pemeriksaan yang diambil dari bagian tubuh yang sakit seharusnya diambil juga untuk pemeriksaan mikroskopik, biakan kuman dan histopatologi. Sebaiknya dilakukan juga pemeriksaan foto rontgen paru untuk mengetahui ada tidaknya TB paru dan Tb milier. Pemeriksaan dahak juga dilakukan bila mungkin pada anak.

4. Sebaiknya setiap orang dengan temuan foto rontgen paru yang diduga tuberkulosis seharusnya menjalani pemeriksaan dahak secara mikrobiologis.

5. Pada pasien dengan dugaan diagnosis TB paru dan saat dilakukan pemeriksaan mikroskopik minimal 2 kali hasilnya negatif (termasuk minimal 1 kali dahak pagi hari), sedangkan temuan foto rontgen parunya sesuai dengan diagnosis TB serta tidak ada respon terhadap antibiotika spektrum luas, maka untuk pasien yang seperti ini harus dilakukan biakan dahak untuk mencari kumannya. Sedangkan untuk pasien - pasien khusus yang sakit berat atau diketahui atau diduga terinfeksi HIV maka evaluasi diagnostik harus dilakukan dengan segera dan jika bukti klinis sangat mendukung ke arah tuberkulosis maka pengobatan tuberkulosis harus segera dilakukan.

6. Pada semua anak yang diduga menderita tuberkulosis yang berada dalam intratoraks harus dilakukan pemeriksaan dahak sebagai konfirmasi. Jika hasilnya negatif, maka harus dilihat kelainan radiografi paru apakah sesuai dengan TB, pernahkah sang anak mempunyai riwayat terpapar kasus TB yang menular, bukti yang mendukung adanya infeksi TB dan temuan klinis yang mendukung ke arah adanya TB. Untuk anak yang diduga menderita TB paru maka sampel dari lokasi yang dicurigai harus diambil untuk dilakukan pemeriksaan mikroskopis, dibiakkan dan juga secara histopatologis.

Setelah diagnosis TB ditegakkan maka perlu dilakukan terapi yang membutuhkan kerjasama yang baik antara dokter dengan si pasien. Untuk standar terapi pada ISTC juga ada butir standar yang jelas dan mudah diterapkan.

dr.Intan Airlina Febiliawanti[/justify]

Sumber : Kompas

Print this item

  TBC Tetap Urutan Ke-3 di Indonesia
Posted by: Jangle - Monday, 29 March 2010, 22:45 - Forum: Bincang - No Replies

[Image: batuk-tbc.jpg]


[justify]Jakarta  - Tuberkulosis tetap menjadi masalah besar kesehatan masyarakat. Indonesia masih di peringkat ketiga sebagai negara dengan kasus tuberkulosis terbanyak. Belakangan, masalah tuberkulosis diperberat dengan infeksi HIV/AIDS yang berkembang cepat.

Selain itu, juga muncul kasus TB-MDR (multi-drugs resistant?kebal terhadap bermacam obat). Hal itu dikatakan Direktur Pengendalian Penyakit Menular Langsung (PPML) Kementerian Kesehatan Iwan M Muljono pada acara brifing dengan pers menyambut Hari Tuberkulosis Sedunia, Jumat (19/3). Hari Tuberkulosis (TB) diperingati setiap tanggal 24 Maret.

Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang disebabkan kuman Mycobacterium tuberkulosis. Penyakit tersebut ditularkan lewat udara melalui percikan dahak pengidap TB. Sebagian besar menyerang paru, tetapi bisa juga organ tubuh lain.

Pengidap tuberkulosis terbanyak berada di negara berkembang dan berpenduduk padat. Pengidap tuberkulosis terbanyak berada di India, China, dan Indonesia.

Di Indonesia, setiap tahun ditemukan sekitar setengah juta kasus baru TB. Separuh di antaranya adalah kasus TB menular, menyebabkan sekitar 100.000 kematian. Penyakit TB masih penyebab kematian terbanyak penyakit infeksi.

Tuberkulosis juga menjadi ancaman bagi produktivitas masyarakat?sekitar 70 persen pengidap ada dalam usia produktif. Temuan kasus terbanyak, yaitu di Sulawesi Utara, DKI Jakarta, dan Banten.

Beban makin berat

Pengendalian TB, menurut Iwan, semakin berat dengan peningkatan kasus HIV/AIDS dan munculnya resistensi terhadap beberapa obat lini pertama (MDR-TB). Infeksi HIV yang melemahkan kekebalan tubuh menyebabkan orang dengan HIV/ AIDS rentan terkena TB. Orang yang terinfeksi HIV berisiko sakit TB sebesar 60 persen.

Mereka yang tanpa HIV berisiko sekitar 10 persen. Tantangan lain ialah bermunculannya kasus MDR-TB atau TB akibat kuman yang telah kebal terhadap bermacam obat anti-TB. Pengobatan MDR-TB dengan obat lini kedua jauh lebih mahal dan sulit.

Kepala Subdit TB Kementerian Kesehatan Dyah Erti Mustikawati menambahkan, TB menjadi lebih sulit dikendalikan lantaran penyakit tersebut mempunyai dimensi sosial dan ekonomi. ?TB terkait dengan kemiskinan dan kepadatan penduduk. Di daerah yang padat penduduk dan miskin biasanya permukiman rapat dan tidak memenuhi syarat rumah sehat. Kesadaran masyarakat akan kesehatan dan lingkungan juga rendah,? ujarnya.

Ketua Perkumpulan Pasien dan Masyarakat Peduli TB Indonesia atau Pamali TB Indonesia Retnowati mengatakan, tuberkulosis juga terkait dengan perilaku. ?Batuk tanpa menutupi mulut, ketidakpatuhan minum obat, dan kendala mencapai fasilitas kesehatan ikut memengaruhi,? ujarnya.

Iwan mengatakan, Indonesia menggunakan strategi DOTS (directly observed treatment shortcourse) dalam mengatasi TB. DOTS terdiri dari lima komponen, yaitu komitmen pemerintah mempertahankan kontrol TB, deteksi kasus, pengobatan teratur 6-8 bulan, ketersediaan rutin obat TB, serta sistem laporan untuk pengawasan perkembangan pengobatan dan program. Hari TB Sedunia diperingati dengan kegiatan advokasi, komunikasi, dan mobilisasi sosial, melibatkan semua pihak untuk mendukung komitmen penanggulangan TB[/justify]

Sumber : Kompas

Print this item

  Operasi dengan Sel Punca Dilakukan pada Anak
Posted by: Jangle - Monday, 29 March 2010, 22:40 - Forum: Bincang - No Replies


[Image: stem-cell-diagram.jpg]


[justify]LONDON - Dokter Inggris dan Italia melakukan terobosan dengan melakukan operasi pemulihan batang tenggorok atau trakea seorang anak lelaki usia 10 tahun menggunakan sel punca yang ditanam di dalam tubuhnya.

Operasi memasang donor trakea berlangsung sembilan jam, Senin (22/3) di Rumah Sakit Great Ormond Street, London. Di trakea ditanam sel punca yang diambil dari sumsum pasien itu. Bulan depan, sel punca itu diharapkan bertransformasi menjadi sel-sel trakea.

Anak laki-laki itu lahir dengan kondisi menderita long segment tracheal stenosis di mana lubang tenggorokannya amat kecil karena tak berkembang?diibaratkan dia bernapas melalui sedotan.

Dia mendapat berbagai penanganan medis, tetapi kondisinya terus memburuk hingga November lalu. Akhirnya, dia dirujuk ke perintis sel punca di Careggi University Hospital di Firenze, Italia, Professor Paolo Macchiarini.

Jika berhasil, ini menjadi pengobatan regeneratif yang revolusioner. Pada transplantasi tradisional sering terjadi penolakan organ oleh sistem imun pasien. ?Ini pertama kalinya seorang anak menerima pengobatan dengan sel punca. Sungguh tonggak sejarah,? ujar Profesor Martin Birchall, kepala pengobatan regeneratif translasional University College London.

Pengembangan sel di dalam tubuh baru dua kali dilakukan?anak itu adalah pasien kedua. Menurut ahli bedah jantung, Profesor Martin Elliott dari Great Ormond Street, ?Kondisinya baik dan bernapasnya nyaman.?[/justify]

Sumber : Kompas

Print this item

  Vaksin Anak Tercemar DNA Virus Babi
Posted by: Jangle - Monday, 29 March 2010, 22:36 - Forum: Bincang - No Replies

[Image: Glaxo_Rotarix_rotavirus.jpg]


[justify]LONDON -  Badan Pengawas Obat Amerika Serikat atau FDA, Senin (22/3/2010), merekomendasikan kepada para dokter untuk menghentikan sementara penggunaan vaksin rotarix kepada bayi karena adanya kontaminasi DNA virus dari babi.

Material yang mencemari vaksin tersebut adalah DNA dari porcine circovirus 1, sejenis virus dari babi yang belum dapat diketahui apakah menyebabkan penyakit pada manusia atau binatang.

Namun, FDA juga menekankan bahwa vaksin tersebut tidak menimbulkan ancaman bagi kesehatan. "Tidak ada bukti pada saat ini bahwa material ini menimbulkan risiko keselamatan," ungkap Komisioner FDA Dr Margaret Hamburg, seperti dikutip CNN.

Hamburg juga mengatakan, sekitar satu juta anak di AS dan  sekitar 30 juta anak di dunia telah memperoleh vaksin rotarix. Vaksin ini dibuat oleh produsen obat asal Inggris, GlaxoSmithKline, dan disetujui penggunaannya oleh FDA pada 2008.

Vaksin rotarix diberikan secara oral kepada bayi berusia enam pekan atau lebih untuk mengatasi infeksi rotavirus yang mengakibatkan diare dan muntah.
Vaksin untuk rotavirus lainnya, yakni RotaTeq, dibuat oleh Merck. Hamburg menyatakan, RotaTeq, yang disetujui pemakaiannya oleh FDA pada 2006, tidak terkontaminasi.

Hamburg menjelaskan, FDA menemukan kontaminasi setelah dilakukannya riset akademis menggunakan sejenis teknik untuk mendeteksi virus dalam beragam vaksin. Mereka menemukan pencemaran material itu dan melaporkannya kepada GlaxoSmithKline.

Pihak perusahaan Inggris itu sendiri telah membenarkan adanya kontaminasi pada produknya. Pencemaran tersebut ditemukan pada tahap awal pembuatan vaksin.

Dalam pernyataan tertulisnya, GlaxoSmithKline menekankan bahwa DNA virus babi itu tidak menimbulkan ancaman penyakit bagi manusia. Virus ini ditemukan pada produk daging dan sering kali dikonsumsi tanpa menimbulkan penyakit atau gangguan kesehatan.

"Tak ada isu kesehatan yang teridentifikasi oleh agen eksternal atau GSK. GSK peduli pada keamanan pasien dan memenuhi standar tertinggi  pembuatan vaksin dan obat-obatan. Kami sedang bekerja dan mendiskusikan temuan ini dengan pejabat dan agensi di seluruh dunia, " ungkap Chief Medical Officer GSK Thomas Breuer.[/justify]

Sumber : Kompas

Print this item

  Nanorobot Mampu Jelajahi Pembuluh Darah
Posted by: Jangle - Monday, 29 March 2010, 22:32 - Forum: Bincang - No Replies

[Image: YS-MCR-details-large.jpg]


[justify]Sejumlah ilmuwan AS telah mengembangkan robot berukuran partikel nano (nanometer > 10 pangkat -9 meter) yang mampu berselancar pada darah pasien hingga sampai ke tumor di mana robot tersebut bisa memberikan terapi yang dapat menghentikan aktivitas gen kanker. Penemuan ini dilaporkan dalam jurnal ilmiah Nature, Minggu (21/3).

Penemuan ini mengarah pada pendekatan baru yang disebut RNA (ribonucleic acid) interference atau RNAi. Zat kimia RNA ini berfungsi sebagai pembawa pesan yang penting fungsinya dalam proses pertumbuhan penyakit.

Puluhan perusahaan bioteknologi dan farmasi seperti Alnylam, Merck, Pfizer, Novartis, dan Roche sibuk mencari cara memanipulasi RNA untuk menahan gen-gen yang memproduksi protein penyebab penyakit turut berperan pada kanker, kebutaan, atau AIDS. Kesulitannya adalah bagaimana melakukan pengobatan pada target yang tepat di dalam tubuh.

Tim dari California Institute of Technology di Pasadena ini menggunakan teknologi nano untuk menciptakan robot superkecil yang dibalut protein transferrin mencari ujung saraf atau molekul sebagai pintu masuk pada berbagai tipe tumor. ?Ini merupakan studi yang pertama kali berhasil masuk ke sana dan menunjukkan mekanisme aksi mereka,? ujar Mark Davis, profesor teknik kimia yang memimpin tim itu.

Pendekatan Davis dan timnya adalah ketika partikel menemukan sel kanker dan memasukinya, mereka membelah diri, melepaskan RNA kecil yang mengintervensi yang mengeblok gen yang memproduksi protein penumbuh kanker yang disebut ribonucleotide reductase.
Dalam percobaan dengan penderita berbagai jenis tumor, tim itu memberikan empat kali dosis selama 21 hari dengan infus selama 30 menit. Contoh tumor dari tiga penderita melanoma menunjukkan bahwa partikel nano bisa masuk ke dalam sel-sel tumor dan mereka bisa melumpuhkan ribonucleotide reductase. Hasil penelitian akan digelar dalam pertemuan American Society of Clinical Oncology, Juni nanti. [/justify]

Sumber : Kompas

Print this item

  Operasi Payudara Tanpa Implan
Posted by: Jangle - Monday, 29 March 2010, 22:30 - Forum: Bincang - No Replies

[Image: boob.jpg]
[justify]LONDON - Perkembangan bedah plastik selangkah lebih maju menyusul dikembangkannya teknik baru tanpa menggunakan implan. Seorang pakar bedah kosmetik asal Inggris mengklaim telah berhasil mengembangkan operasi payudara tanpa harus menanam implan.

Dengan teknik baru ini, ahli bedah dapat menggunakan jaringan dari dalam payudara pasien dan menempatkannya sedemikian rupa untuk membuat organ kewanitaan ini menjadi tampak lebih berisi.

Adalah Professor Laurence Kirwan, konsultan bedah dari Inggris yang mengembangkan teknik baru ini. Pakar bedah yang membuka praktik di New York dan London itu berencana mendiskusikan masalah ini pada konferensi ahli kesehatan Amerika bulan depan.

Teknik yang dikembangkan Kirwan diklaim sebagai suatu terobosan karena para dokter bedah nantinya akan dapat melakukan operasi memperbesar payudara secara lebih alami tanpa menggunakan implan silikon. Teknik lainnya yang pernah dikembangkan adalah memindahkan jaringan lemak dari bagian tubuh lainnya, atau menggunakan teknologi sel punca untuk merangsang pertumbuhan jaringan baru.

?Apa yang saya lakukan adalah memindahkan beberapa dari aset payudara untuk menghasilkan efek terbaik. Yang kami lakukan adalah memindahkan suatu jaringan sehingga yang terdapat di bawah kulit terlihat lebih tebal dengan cara menekan payudara keluar dan mengisinya," papar Prof Kirwan.

?Bagi kebanyakan perempuan, ini akan menjadi operasi pembesaran payudara  paling penting yang akan membuatnya menjadi permanen dibanding penggunaan implan yang membutuhkan operasi penggantian setelah 10 tahun,? tambahnya.

Kirwan bilang, metode baru ini telah diterapkan pada 50 pasien di Inggris dengan hasil memuaskan. Teknik bedah ini membutuhkan waktu antara 3 hingga 3,5 jam dengan biaya antara 8.000 hingga 12.000 poundsterling (sekitar Rp 160 juta), tergantung lama operasi dan layanan rumah sakit.[/justify]

Sumber : Kompas

Print this item