Forum antar Dokter Indonesia
Apa yang bisa kita sumbangkan buat kemajuan Pendidikan Kedokteran Indonesia ? - Printable Version

+- Forum antar Dokter Indonesia (https://www.dokter.or.id)
+-- Forum: Medical (https://www.dokter.or.id/forum-4.html)
+--- Forum: Bincang (https://www.dokter.or.id/forum-17.html)
+--- Thread: Apa yang bisa kita sumbangkan buat kemajuan Pendidikan Kedokteran Indonesia ? (/thread-24.html)

Pages: 1 2 3


RE: Apa yang bisa kita sumbangkan buat kemajuan Pendidikan Kedokteran Indonesia ? - alien - Saturday, 22 March 2008

kekeke maap bro (from brother) yup saya pakai kaca mata kok tau ^_^ apa karena sebagian dokter berkaca mata mungkin ya ^_^

Kalau gitu mari kita coba, kalau menurut saya pibadi yg mengkwatirkan adalah kurikulum/sylabus untuk Klinik/koas apabila di rubah dengan sistem baru yg waktunya jauh lebih sedikit. Apa yg saya takutkan? adik adik tidak akan mendapatkan pengalaman dan pelatihan yg cukup di masa koas. Dalam artian jumlah kasus yg di tangani. Karena kita tidak bisa memperkirakan pasti sekian pasien akan datang dengan kasus begini, dan kemudian di bagi rata ketiap koas.

Jujur untuk saat ini saya hanya tahu beberapa center yg sudah mulai menguragi waktu pendidikan koasnya di bandingkan jaman saya dahulu.

Di jaman saya untuk pendidikan dokter umum (waduh kesannya tua bener ^_^) semua bagian besar 12 minggu, sekarang ada yg hanya 10 minggu atau ada yg hanya 8 minggu effektif, bagian kecil di saya ada yg 6 minggu kecuali koas gigi yg 4 minggu (yup saya masih ada koas gigi ^_^) sekarang hampir semua 5 minggu untuk bagian kecil walau ada yg 4 minggu kalau saya tidak salah dan koas gigi di tiadakan, padahal untuk daerah terpencil dan sangat terpencil dimana dokter gigi tidak ada, dokter umum harus bertindak sebagai dokter gigi, walau kerjaannya paling cabut ^_^ bukan perawatan ala dokter gigi ^_^ yang memang lengkap seperti protesa, perawatan karies, tambal dan lainya. Karena mereka memang di didik untuk itu.

Kelihatannya saat ini menurut saya masa pendidikan klinis yg paling penting untuk dilihat. Karena walau kita sebagai dokter atau dokter gigi bertanggung jawab atas pendidikan berkelanjutan kita, tetapi pada dasarnya pendidikan berkelanjutan tersebut lebih banyak mencakup masalah teori, bukan praktek atau klinisi, contoh yg paling umum, untuk kulit, kita memang bisa belajar dari foto tetapi bentuk asli nya agak berbeda dari foto. dan makin sering kita mendapatkan kasus tersebut, akan makin mudah kita mendiagosanya tanpa terlalu banyak alat bantu penunjang diagnostik. contoh yg unik waktu saya PTT saya ketemu kasus, scabei yg mengenai daun telinga dan sekitarnya, jadi mirip sekali OE, padahal berdasarkan teori seharusnya tidak ada bukan? saya sudah mencoba mengobati pasien sebagai OE, karena dari kasus yg sering terjadi itu adalah OE, tetapi tidak sembuh walau pada awalnya saya yakin itu scabei, dari gejala, bentuk dan gambaran fisik dan klinisnya (kecuali tempatnya yg di telinga yg tidak sesuai), dan kemudian saya obati dengan gameksan (yup hanya itu yg ada di puskes saya) pasien sembuh. sempat saya foto sayang gambarnya berbeda dengan yg bisa di lihat dengan mata sendiri, karena terowongannya kurang jelas tampak bila di foto ^_^.

Benar saya setuju dengan anda hasil pengabdian itu sangat subjective hanya masyarakat yg di layani yg tahu bagaimana dokternya bertindak dan apa saja yg sudah di lakukan dokternya. Untuk sementara mungkin itu dulu yang dapat saya utarakan.

Kalau menurut anda sendiri apakah ada mata rantai yg hilang atau perlu di benahi?


Re: Apa yang bisa kita sumbangkan buat kemajuan Pendidikan Kedokteran Indonesia ? - juniourz - Sunday, 02 November 2008

waduh.. newbie neh.. mohon bimbingannya yaw.. aku mahasiswa smt 3 neh.. tapi uda pake PBL, KBK, kurikulum yg dicepetin masa skulnya, ato apapun namanya.. hasilnya: BINGUNG.. paru2 yang kompleks blajarnya cuma 5 minggu, obgin jg gt, paru juga gt.. farmako dapet cuma dikit.. aduh,, pengen balik ke kurikulum lama nehh.. uda gitu basic sciencenya yang di korbanin. pernah di tanya knpa g di ajarin, jawbnya suruh blajar sendiri,, mengecewakan, jadi menurut para senior2 cara blajar yang enak gmna ya?? da usul kah??