Thread Rating:
  • 0 Vote(s) - 0 Average
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
curhat
#1
[Image: 50.gif]etika aku bangun pagi, suasana masih sepi. Seluruh saudaraku sesama penghuni bonbin tampaknya masih betah bermimpi. Aku tak mungkin membangunkan mereka, karena itu lebih baik aku memandang keluar melalui jeruji yang panjang, kokoh, dan sempit ini. Udara masih terasa dingin dan matahari belum muncul, karena itu pagi masih gelap.

Sebenarnya kalau boleh, aku ingin sekali pergi keluar untuk berjalan-jalan atau jogging, berpapasan dengan banyak manusia, menyapa mereka, bercakap-cakap dengan mereka, kalau perlu berfoto bersama.

Ayolah, kenapa aku terus dikurung? Kenapa ruang gerakku terbatas?
Memang kuakui kurungan ini cukup nyaman bagiku, mungkin karena aku cepat menyesuaikan diri. Para pawang dan penjaga bonbin pun baik hati. Mereka memperlakukanku bagai manusia pada umumnya.

Mereka selalu tepat waktu memberi makanan dan minuman kepadaku, bahkan kadang-kadang sisa makanan mereka berikan padaku. Saat bertatap muka denganku, mereka selalu tersenyum dan senang sekali mengajakku bersalaman, sambil tak lupa mendoakanku.

Mereka juga dengan suka rela membersihkan kurunganku ini sampai aku merasa terhormat. Aku juga tak pernah kesepian karena mereka selalu mengajakku bercanda, kadang-kadang mereka menggelitikiku sampai aku betul-betul malu.

Sering juga mereka membawakan aku bertumpuk buku yang tebal, serta sebuah kacamata untukku supaya aku bisa membaca sepuasnya. Tidak hanya buku, tetapi juga komik, terutama petualanganku di rimba raya bersama saudaraku Tarzan.

Sering sekali para pawang dan penjaga membuka kurunganku dan mengajakku lari pagi berkeliling komplek bonbin. Mungkin mereka pikir aku tak berbahaya, terlebih bila dibandingkan dengan kepala suku kami, Paduka Yang Mulia GO, yang dari caranya membuka mulut saja sudah membuat kami semua merinding.

Ketika hari semakin siang, banyak para pengunjung yang datang. Saat itulah, aku memperhatikan tingkah laku mereka dari balik kurungan. Mereka semua menjerit-jerit dan meneriakiku sambil melemparkan kacang demi kacang kepadaku. Mereka juga tidak lupa menyodoriku pisang yang sungguh manis dan segar. Betul sekali, mereka hanya ingin menarik perhatianku.

Dalam hati, aku ingin sekali bisa keluar dari kurungan ini dan kabur jauh-jauh untuk selamanya. Aku ingin para manusia, terutama para bapak anak-anak, menggantikan tempatku di kurungan ini supaya aku bisa bermain-main dengan anak-anak mereka.
Namun, mana mungkin itu bisa terjadi?
Aku hanyalah saudara sepupu manusia.

Saat hari menjelang malam, acara kunjungan tamu pun usai.
Aku kembali kesepian di kandang, tapi aku yakin hari esok
pasti akan lebih baik dibanding hari ini.
Reply
#2
loh yhoh di bonbin [Image: yociexpress07.gif]

[Image: yociexp115.gif]


siap siap di [Image: 090_.gif] sama yhoh [Image: 059.gif]
[Image: aliensign.jpg]
Reply
#3
Adu Boss kepanjangan gw lg males bacanya besok2 deh.
Reply


Forum Jump: