Sunday, 17 February 2008, 07:48
humm gue dapat STR sebelum ada peraturan ujian alias masih yg cuman daftar aja.
1. Setuju, karena alasan kompentesi, itu bisa meningkatkan kualiatas dokter, di mana mana ada tu yg namanya ujian kompentensi contoh USMLE, hanya untuk medical examination aja ada ijinnya
apalagi praktek klinik. dengan begini diharapkan pengetahuan kita ngga mandek di jalan. dan kedua, bila suatu saat nanti ada dokter indonesia yg mau sekolah keluar negeri atau berkerja di luar negeri, dengan adanya standarisasi, minimal pihak luar negeri tahu kalau dokter ini sudah lewat itu kompetensi, dan minimal dia bisa apa, memang kalau untuk sekolah keluar masih harus ujian untuk beberapa bagian / jurusan, tapi setidaknya ketika wawancara tidak ada pertanyaan yg aneh aneh, itu juga untuk kalau berkerja di luar negeri. ini gue bicara keuntungan bagi dokter kita ya. dan tambahannya kalau ada yg dari luar mau masuk ke dalam, biasanya selama ini ada semacam "keirian" taruh untuk yg lulusan FK dari asia yg 2 musim seperti kita, kenapa kok kalau masuk ke indonesia mereka butuh "persamaan" dan "ujian komptensi" sedangkan dokter lulusan indonesia tidak ada, kalau sekarang mereka tidak bisa iri, karena kita pun dapat perlakuan yg sama. Walau terkadang padahal dokter yg lulusan uni luar tersebut adalah warga negara Indonesia sendiri ^_^
2. Mungkin karena baru makanya jadwal nya masih kacau, di saat gue dapat STR yg hanya daftar tok itu saja butuh waktu berbulan bulan lamanya kalau gue ngga salah lebih dari 4 bulan, apalagi dengan adanya ujian seperti sekarang, ini merupakan kerja keras bagi Konsil kedokteran, mudah mudahan akan di temukan cara/system yg lebih efesien daripada sekarang, dan ujian pun mungkin bisa di tambah jadi 7 kali dalam 1 tahun. FYI untuk USMLE kalau gue ngga salah ujian itu sebanyak 7 kali dalam 1 thn, dan tiap kali ujian di butuhkan waktu untuk memeriksa hasil selama 3 minggu sampai 6 minggu sampai pengumuman hasil keluar. dan kelihatanya kalau di buat 7 kali sudah cukup menakomodasi jadwal kelulusan dokter dokter di indonesia yg sangat bervariasi untuk tiap universitas.
Mungkin ini akan menjadi kerja yg keras bagi Konsil kedokteran Indonesia.
1. Setuju, karena alasan kompentesi, itu bisa meningkatkan kualiatas dokter, di mana mana ada tu yg namanya ujian kompentensi contoh USMLE, hanya untuk medical examination aja ada ijinnya
apalagi praktek klinik. dengan begini diharapkan pengetahuan kita ngga mandek di jalan. dan kedua, bila suatu saat nanti ada dokter indonesia yg mau sekolah keluar negeri atau berkerja di luar negeri, dengan adanya standarisasi, minimal pihak luar negeri tahu kalau dokter ini sudah lewat itu kompetensi, dan minimal dia bisa apa, memang kalau untuk sekolah keluar masih harus ujian untuk beberapa bagian / jurusan, tapi setidaknya ketika wawancara tidak ada pertanyaan yg aneh aneh, itu juga untuk kalau berkerja di luar negeri. ini gue bicara keuntungan bagi dokter kita ya. dan tambahannya kalau ada yg dari luar mau masuk ke dalam, biasanya selama ini ada semacam "keirian" taruh untuk yg lulusan FK dari asia yg 2 musim seperti kita, kenapa kok kalau masuk ke indonesia mereka butuh "persamaan" dan "ujian komptensi" sedangkan dokter lulusan indonesia tidak ada, kalau sekarang mereka tidak bisa iri, karena kita pun dapat perlakuan yg sama. Walau terkadang padahal dokter yg lulusan uni luar tersebut adalah warga negara Indonesia sendiri ^_^2. Mungkin karena baru makanya jadwal nya masih kacau, di saat gue dapat STR yg hanya daftar tok itu saja butuh waktu berbulan bulan lamanya kalau gue ngga salah lebih dari 4 bulan, apalagi dengan adanya ujian seperti sekarang, ini merupakan kerja keras bagi Konsil kedokteran, mudah mudahan akan di temukan cara/system yg lebih efesien daripada sekarang, dan ujian pun mungkin bisa di tambah jadi 7 kali dalam 1 tahun. FYI untuk USMLE kalau gue ngga salah ujian itu sebanyak 7 kali dalam 1 thn, dan tiap kali ujian di butuhkan waktu untuk memeriksa hasil selama 3 minggu sampai 6 minggu sampai pengumuman hasil keluar. dan kelihatanya kalau di buat 7 kali sudah cukup menakomodasi jadwal kelulusan dokter dokter di indonesia yg sangat bervariasi untuk tiap universitas.
Mungkin ini akan menjadi kerja yg keras bagi Konsil kedokteran Indonesia.
![[Image: aliensign.jpg]](https://hidupku.info/aliensign.jpg)