Thread Rating:
  • 0 Vote(s) - 0 Average
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
spesialisasi.. perlu??
#1
mm...perlu gak si kita ambil spesialisasi?? emang jawabannya pasti subyektif banget... tapi andai kita dihadapkan pada pilihan spesialisasi (satu bidang) atau dokter umum, terlepas dari segala keterbatasan yang ada, tinggal pilih lah maksudnya....kira2 mana yang bakal dipilih? dan kalo boleh tau kenapa?
bisa gak kita jadi dokter umum tapi dengan kemampuan plus plus plus....
just curious...Tongue
Reply
#2
kalo bisa memilih & terlepas dr segala ketebatasan yg ada..
ya spesialis laaaaaaaahhh...[Image: melas2.gif]

lets face it.. jaman sekarang, DU dah ga ada harganya... daaan dah hampir ga di anggep.. (kecuali DU2 yg dah kerja di RS gede)... kita dianggap apa yah? bayangkan.. kerja 24 jam non-stop.. paling cm 200rb.. [Image: nangis.gif] & ga mungkin kita mau non stop cari seminggu bukan? pasti perlu ketemu keluarga..[Image: sedih.gif]

gua skarang tergolong DU+, soalnya abis ambil kursus, & kerja spesifik di perawatan wajah.. emang lebih baik drpd di klinik 24jam.. tapi tetep gua akan lebih ingin ambil spesialis.. [Image: workout.gif]
lagian, gengsi lebih ada bukan? hehehe.. [Image: huahaha.gif]
It's Mine: Predator Cue - Tipe 4K2 Customized with Ebony
[Image: cue1x-1.jpg]
_________________________________________________________________________
Pure Ebony unstained forearm with Batik Wood Rings & Genuine Leather Grip
Reply
#3
kalau gue bilang sech, tanpa spesialis pun bisa idup, walau emang bener apa kata asbud, 200 rebu itu kotor blom ongkos transportasi dan kawan kawan.

tap kalau di tanya ke gue, kenapa gue mau belajar lagi, jawabanya simple, gue pengen pengetahuan lebih, dan berharap pengetahuan gue itu bisa meningkatkan taraf hidup gue dengan cara yg legal dan ngga lapar dengan materi. karena pada dasarnya gue orang yg haus ilmu dan informasi dan ya jadi orang gue juga ngga muna dunk, masak kayak sekarang, mengandalkan penghasilan non dokter biar idup agak nyaman Big Grin untung aja gue di kota besar, untung aja keluarga gue emang punya kebiasaan kayak ini, kalau ngga? [Image: sedih.gif]

Nah kalau masih hanya bergelar dokter umum, cara asbud bisa di contoh tu, ambil keterampilan di bidang kecantikan, well setidaknya itu yg sedang booming, atau ada yg lain, ambil hiperkes atau kesehatan kerja, itu juga pemasukan yg lumayan, kenapa? kalau kerja di kesehatan kerja tidak memaksa kerja 24 jam, cukup office hours yg kadang kadang perminggu cuman beberapa kali berkunjung. Walau untuk mendapatkan perkerjaan di bidang tersebut, kita butuh banyak kenalan, karena biasanya posisi dokter perusahaan tidak di umbar untuk umum.

Jadi kembali ke diri masing masing mau apa kita dan apa niat kita.
[Image: aliensign.jpg]
Reply
#4
Gue dulu dokter umum selama 2 tahun, gaji lumayan, sekitar Rp. 9 Jt - Rp.11 jt tergantung jumlah pasien, tapi bekerja hampir 24 jam sehari, dan istirahat cuma pas gak ada pasien. Begitulah gambaran dokter-dokter di Indonesia, jadi kuli intelektual jika di bandingkan dengan dokter-dokter di luar negri. Sekarang gw dah berhenti alias "menganggur", dan lagi mencoba membangun klinik sendiri. Gue di kasih nasehat sama ortu, mending jadi "kepala tikus" dari pada jadi "ekor gajah". Setuju gak?
Reply
#5
Quote:Gue dulu dokter umum selama 2 tahun, gaji lumayan, sekitar Rp. 9 Jt - Rp.11 jt tergantung jumlah pasien, tapi bekerja hampir 24 jam sehari, dan istirahat cuma pas gak ada pasien. Begitulah gambaran dokter-dokter di Indonesia, jadi kuli intelektual jika di bandingkan dengan dokter-dokter di luar negri. Sekarang gw dah berhenti alias "menganggur", dan lagi mencoba membangun klinik sendiri. Gue di kasih nasehat sama ortu, mending jadi "kepala tikus" dari pada jadi "ekor gajah". Setuju gak?
[post=139=810]

g setuju banget ama mr.onkologi hehehe... itu loh bro yang soal kepala tikus.. masalahnya walaupun gajah itu lebih besar dari tikus, tapi tetep aja judulnya kita cuma jadi ekor.. gak bisa jadi kepala nya...nah walaupun judulnya tikus, tapi kita jadi kepalanya, gak ada yang bilang kan kalo tikus gak bakal bisa maju...
mudah-mudahan sukses yah bro ama kliniknya..
+++ Jazzy Tones +++
Reply
#6
Quote:Gue dulu dokter umum selama 2 tahun, gaji lumayan, sekitar Rp. 9 Jt - Rp.11 jt tergantung jumlah pasien, tapi bekerja hampir 24 jam sehari, dan istirahat cuma pas gak ada pasien. Begitulah gambaran dokter-dokter di Indonesia, jadi kuli intelektual jika di bandingkan dengan dokter-dokter di luar negri. Sekarang gw dah berhenti alias "menganggur", dan lagi mencoba membangun klinik sendiri. Gue di kasih nasehat sama ortu, mending jadi "kepala tikus" dari pada jadi "ekor gajah". Setuju gak?
[post=139=810]

Setuju bro, bagaimana pun lebih enak kalau jadi raja bagi diri sendiri ^_^, BTW sekarang sedang PPDS atau sudah kelar? good luck sama kliniknya bro.
[Image: aliensign.jpg]
Reply


Forum Jump: