Monday, 18 February 2008, 19:38
Quote:kalau saya rasa seh..
menteri kesehatan kita wajib mentraining dokter2 indonesia dalam bidang bedah, kebidanan dan kandungan, anak dan penyakit dalam setelah mereka lulus dokter seperti yang dibuat dinegara-negara maju.
masa seh kita contoh PBL seperti negara yang sedang berkembang yang sudah jelas gagal itu.
memang menteri2 indonesia hampir semuanya ga beres
[post=28=495]
dari alumni mana ya? kalau boleh tau?
humm begini AFAIK beberapa negara memang membuat seperti itu sesudah mereka dokter mereka akan dilatih lagi "magang" di bidang yg disebutkan, dan selama sebelum menyelesaikannya mereka tidak boleh untuk praktek sendiri diluar rumah sakit atau pusat kesehatan, dan untuk eropa mereka boleh memilih 2 dari 4 bagian kalau saya tidak salah, yaitu obs/gyn, pediatric, interna, surgery sama public health, karena mereka hanya kurang lebih 1 bulan di bagian bagian tersebut ketika koas, dan tidak menerima pasien secara langsung, beda dengan di kita bukan? di koas untuk bagian bagian besar kita di wajibkan selama 12 minggu setidak tidaknya itu di jaman saya masih koas, kalau sekarang ada yg di discount menjadi 10 minggu.
Kalau memang pemerintah indonesia mau memberlakukan pendidikan seperti PBL seharusnya sekolah untuk spesialis di perbanyak, karena ya itu tadi, di luar negeri mereka spesifik, sedangkan kita di indonesia, sendirian menangani semua, apalagi kalau di daerah yg jauh dari mana mana. masih ada tu teman yg SC atau apendictomie cito karena tidak mungkin di rujuk (ayo yg pernah melakukan ketika PTT di daerah sangat terpencil ayo acung jari)