Thread Rating:
  • 0 Vote(s) - 0 Average
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
Apa yang bisa kita sumbangkan buat kemajuan Pendidikan Kedokteran Indonesia ?
#19
hahahaha pertama saya ingin nyatakan adalah, saya berbicara disini bukan sebagai super moderator, atau apalah yg ada di titel saya disini pak ^_^ saya tidak berusaha menyimpulkan suatu diskusi atau pembicaraan bukan? anda bisa lihat dari post post saya diatas, apakah saya menyimpulkan ? ^_^ dan tidak, mungkin diskusi ini tidak akan selesai sampai kapan pun, karena diskusi ini mungkin tidak akan sampai kepada penentu kebijakan, dan ilmu, pengetahuan, cara dan lainnya itu sendiri akan selalu berkembang, manusia tidak akan pernah puas dengan apa yg sudah dia capai, karena kalau sudah puas dengan apa yg dia capai, tidak akan ada lagi perkembangan ilmu, pengetahuan, dan lainnya pada manusia ^_^ disini kita sama sama mencurahkan apa yg kita tahu dan apa pendapat kita pak. itu yg di harapkan disini, bukan kesimpulan nya.

Pak kalau anda bilang berkompeten ^_^ .... coba anda lakukan SC di jakarta di tempat praktek pribadi anda atau di klinik pribadi bapak padahal anda dokter umum, anda pasti dihukum pak ^_^ coba anda baca baik baik kata kata saya diatas. saya hanya mencontohkan kuretase karena itu paling mudah melakukannya dan paling kotroversial ^_^

humm tersirat dari kata kata anda, anda menyalah kan KKI karena menyebutkan "melihat" sudah diangap berkompeten, baik saya balik pak, anda dokter sangat terpencil, anda tidak bisa rujuk pasien anda, dan pasien tersebut pendarahan berat, anda harus histerektomie, atau kasus app akut nah kalau anda disebutkan terampil didalam standar kompetensi, dan pada kenyataannya anda selama pendidikan hanya sebagai asisten atau baru pernah jadi operator 2 atau jadi operator 1 beberapa kali, anda tidak bisa disebut terampil. akibatnya apa? bila anda histerektomie tu pasien atau operasi tu pasien, anda bisa masuk bui pak, walau anda berhasil menyelamatkan pasien anda, menurut saya kata kata itu untuk memayungi dokter pada keseluruhaan situasi, bukan hanya satu situasi saja, karena menurut saya KKI itu ibaratnya MPR dalam suatu negara dia membuat UUD nya pak, bukan hanya buat UU, dimana di tiap UUD ada pasti undang undang lain yg mengaturnya dan pasti tiap undang undang bila diperlukan ada peraturan lain yg mengaturnya.

Nah seharusnya tidak hanya garis besar umum itu saja yg menjadi dasar suatu FK untuk menetukan pembuatan kurikulumnya. tetapi juga peraturan lain juga di jadi kan salah satu dasar universitas untuk menetapkan suatu kurikulum pendidikan dokter, jadi dari berbagai sisi, tidak hanya melihat dari apa yg ada di KKI. universitas kan bukan kerbau yg di cucuk hidungnya, mereka bisa berpikir, meneliti, dan develop, bukan begitu pak?

Yup untuk alasan kedua bapak itu saya sangat setuju, karena itulah di buat UKDI untuk menyama ratakan apakah ini dokter berkompetensi atau tidak.

heheh humm apakah bapak orang universitas? tentu bapak tau ada beberapa FKS yg terancam untuk berhenti ? dan berapa banyak FKS yg sudah berhenti, dan ada FKN yg nyaris kena kalau kita bicara pada domain dunia kedokteran ^_^ saya rasa ada sistem pusnismen disini, AFAIK untuk masalah itu biasanya kopertis yg menentukanya apakah layak atau tidak sebuah FK. Dan yg lucu pak, adam air baru di bekukan sekarang sesudah ada terjadi beberapa kasus, nah FKS yg sudah berhenti yg saya sebutkan diatas, mereka berhenti tanpa kasus seperti adam air yg saya tau untuk salah satu alasannya adalah karena mereka tidak mempunyai fasilitas yg cukup untuk menjalankan program pendidikan dokter. Jadi kalau mau bicara kejam, dunia kita jauh lebih kejam bukan? kalau menurut saya wajar seperti itu karena perkerjaan kita menyangkut nyawa orang ^_^ walau sama dengan adam air dan perusahaan oto bus lainnya ^_^, tapi kita di ikat dengan peraturan yg jauh lebih ketat.

Dan memang berita ini tidak sampai masuk koran, tapi kejadian yg saya sebutkan diatas memang ada, dan mungkin bagi rekan wartawan untuk meliput berita tutupnya suatu FK tidak semenarik tutupnya maskapai penerbangan ^_^

IMHO dokter ahli yg menjadi pendidik koas yg memang sudah memiliki gelar konsulen, sudah wajar menjadi pendidik, karena beliau pun menjadi pendidik PPDS, dan setahu saya standar pendidikan sudah ada untuk tiap tiap rumah sakit, kurikulum pak, mana mungkin tidak ada kurikulum pendidikan?, nah mungkin kalau ingin di permasalahkan, adalah, apakah kurikulum tersebut sesuai dengan standart? nah untuk beberapa center mereka tukar pengalaman dengan center lain untuk mencari kurikulum yg terbaik yg sesuai dan memenuhi standart pendidikan, disini lah kopertis berperan, untuk nanti menentukan apakah FK tersebut layak atau tidak.

Pak, coba anda lihat fakultas lain, eknomi contohnya, dosen ekonomi lebih sempitnya, apakah mereka mengikuti pendidikan sebagai pengajar? apakah mereka mempunyai gelar khusus untuk mengajar?, benar tidak semua dosen bisa menjadi pengajar yg baik, tergantung dari pribadinya sendiri.

saya punya khusus untuk itu, a lecturer is not a teacher, but a lecturer can be a teacher ^_^ kenapa saya mengunakan bahasa inggris, karena orang indonesia selalu menganggap guru adalah untuk sd smp dan sma, padahal kalau mengikuti asal bahasa dari guru, arti guru itu sangatlah luas, sama dengan teacher siapapun bisa jadi teacher, tapi tidak semua orang bisa jadi lecturer dia harus mengikuti pendidikan tertentu di bidang yg akan dia ajarkan.

Jadi menurut saya, tidak perlu adanya unit khusus yg mentraning supervisor/kosulen/dokter ahli karena secara ke ilmuan dia berhak untuk mengajar mahasiswanya. dan tentu di lingkungan yg sudah disiapkan khusus untuk itu.

Yup mengenai kondisi ideal memang sudah ada, yaitu kalau bicara program pendidikan dokter, adalah sylabus atau kurikulum. Kalau bicara kompetensi, UKDI menjadi salah satu contohnya.

Hum seperti yg saya sebut di atas pak, sebaiknya tidak di tarik kesimpulan dari diskusi yg sudah ada, selain alasan diatas, saya tidak berkompeten untuk menyimpulkan suatu diskusi, karena bila saya simpulkan, dan apalagi membentuk suatu opini, yg ada itu adalah opini sebagian kecil orang yg berdiskusi dithread ini saja, bukan opini yg ada di forum ini secara keseluruhan, karena tidak semua orang yang menjadi anggota forum ini berdiskusi, bila dari forum ini saja tidak tercakup, apalagi pendapat teman sejawat lainya pak ^_^

yup saya senang bisa berdiskusi dengan anda pak. ini menunjukan kalau sebenarnya kita semua concern sama pendidikan dokter di indonesia.

wah saya mohon maaf saya reply panjang lagi ^_^ karena saya ingin bapak dan teman teman yg lain bisa mengerti apa yg ada di otak dan yg ingin saya utarakan.
Sekali lagi terima kasih pak.
[Image: aliensign.jpg]
Reply


Messages In This Thread
RE: Apa yang bisa kita sumbangkan buat kemajuan Pendidikan Kedokteran Indonesia ? - by alien - Thursday, 20 March 2008, 03:23

Possibly Related Threads…
Thread Author Replies Views Last Post
  Dokter Indonesia tidak diakui di singapore DrCinta 11 22,196 Thursday, 19 July 2018, 14:36
Last Post: derlina
  TBC Tetap Urutan Ke-3 di Indonesia Jangle 0 4,239 Monday, 29 March 2010, 22:45
Last Post: Jangle
  Belum Ada Dokter Asing yang Diberi Izin Praktek Jangle 0 4,023 Monday, 29 March 2010, 22:09
Last Post: Jangle
  Aspartam Si Manis yang Menuai Kontroversi Jangle 0 3,560 Monday, 29 March 2010, 21:40
Last Post: Jangle
  Survey Dokter Indonesia dr.samia 1 5,310 Monday, 15 February 2010, 08:19
Last Post: Jangle
  Salary Dokter indONEsia dan Lainnya suhu 7 13,384 Thursday, 07 January 2010, 11:25
Last Post: grad_HAM
  KENAPA BIAYA KURSUS,SEMINAR,SYMPOSIUM KEDOKTERAN MAHAL??? anidda82 9 14,051 Sunday, 06 December 2009, 11:05
Last Post: grad_HAM
  Tanya Sekolah Kedokteran di LN kuncungs 5 9,634 Friday, 09 October 2009, 20:34
Last Post: darknetwork
  Flu Babi Mengancam Kita !! Jangle 3 7,187 Friday, 29 May 2009, 11:52
Last Post: asbud
  Help dun.. About pnyakit klamin.. Pingin interview.. Buat tugas.. melz 3 6,614 Thursday, 30 April 2009, 14:53
Last Post: alien

Forum Jump: